Ascariasis
merupakan salah satu penyakit parasit cacing nematode yang sangat merugikan
pada ayam.
http://www.vice.com/
Etiologi
Ascariasis
disebabkan oleh Ascaridia galli dari family Ascaridiidae.Ascaridia
galli disebut juga Ascaridia
lineate atau Hiterakis granulosa.
Cacing ini
berbentuk gilik, besar, tebal dan berwarna putih kekuningan. Mempunyai kepala
dengan 3 bibir besar. Cacing jantan mempunyai ukuran panjang 50-70 mm dan lebar
490 um sampai 1,21 mm.
Siklus Hidup
Telur cacing
infektif menetas proventrikulus atau duodenum dari hospes yang peka. Larva yang
baru menetas hidup bebas di dalam lumen bagian belakang duodenum. Cacing muda
masuk ke dalam duodenum selama 17-18 hari dan tetap sampai dewasa, kira-kira
28-30 hari setelah ingesti telur berlarvae.
Larva dapat masuk
ke dalam jaringan pada hari pertama dan tetap bertahan selama 26 hari setelah
infeksi. Beberapa larvae ada yang masuk ke dalam jaringan. Pada kondisi suhu
dan kelembaban optimum telur cacing yang jatuh menjadi infektif selama 10-12
hari.
Epidemiologi
Distribusi Geografis
Ascariasis tersebar
luas di dunia. Di Indonesia penyakit ini tersebar luas di seluruh daerah.
Jenis Unggas Terserang
Berbagai jenis
unggas dapat terserang seperti ayam, itik, kalkun, angsa dan burung merpati.
Kejadian penyakit ini pada ayam buras di Indonesia cukup tinggi.
Gejala Klinis
Ayam terinfeksi A.
galli menunjukkan
gejala kurus, berat badan turun dan produksi telur menurun, pertumbuhan
terhambat, diare. Pada kasus yang berat dapat terjadi kematian.
Diagnosa
Penyakit ini dapat
didiagnosa berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan tinja dengan mikroskop
untuk mengidentifikasi cacing.
Diagnosa Banding
Penyakit ini dapat
dikelirukan dengan beberapa penyakit seperti defisiensi vitamin, koksidiosis,
taeniasis dan kolibasillosis.
Pencegahan
Sanitasi kandang
harus dijaga tetap bersih.
Pengobatan
Melakukan pengobatan dengan memberikan vitamin dan
obat cacing seperti piperazin.