Pakan adalah campuran berbagai macam bahan organik dan anorganik yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi. Agar pertumbuhan dan produksi maksimal, jumlah dan kandungan zat-zat makanan yang di perlukan pun harus sesuai.
http://snackandtack.co.uk
Pada usaha peternakan, pakan berperan sangat strategis. Ditinjau dari aspek ekonomis,
biaya pakan sangat tinggi, mencapai
70% dari total biaya produksi. Ditinjau dari aspek biologis, pertumbuhan dan produksi maksimal tercapai bila kualitas dan kuantitas pakan sesuai, produksi efisien akan tercapai bila tersedia bahan pakan murah dan kebutuhan zat-zat makanan terpenuhi.
http://en.wikipedia.org/
Konversi pakan menjadi daging dan atau telur harus berlangsung secara efisien dan ekonomis untuk memperoleh keuntungan bagi perusahaan. Itulah perlunya peternak memahami dan menerapkan prinsip-prinsip penentuan kebutuhan dan penyusunan pakan sesuai tujuan usaha.
1. Fungsi pakan
Pakan yang dikonsumsi sebagai bahan yang hendak dicerna dan diserap tubuh. Sebagian yang tidak dicerna diekskresikan dalam bentuk feses. Zat-zat makanan (nutrien) dari pakan yang dicerna digunakan untuk sejumlah proses di dalam tubuh. Nutrien yang digunakan tergantung dari spesies, umur dan produksivitas unggas. Sebagian besar unggas menggunakan zat-zat makananya yang diserap untuk:
- Fungsi esensial (meintenan), diantaranya metabolisme tubuh, memelihara panas tubuh, serta menggganti dan memperbarui sel-sel tubuh dan jaringan.
- Kebutuhan produksi, diantaranya; untuk pertumbuhan, penggemukan, atau produksi telur.
2. Kebutuhan pakan
Kebutuhan pakan dipengaruhi oleh fungsi produksi yang khusus, seperti misalnya pertumbuhan, pengemukan dan reproduksi.
a. Kebutuhan energi
Pada hakekatnya, ayam mengkonsumsi pakan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Apabila kebutuhan energi telah terpenuhi, maka ayam akan menghentikan konsumsi berlebihan sehingga menghasilkan karkas yang lebih berlemak dibandingkan dengan ayam yang mengkonsumsi pakan rendah energi. Pemberian pakan dilapangan biasanya mengandung energi metabolisme sekitar 2600-2800 kkal untuk ayam petelur dan 2900-3300 kkal untuk ayam broiler.
b. Kebutuhan protein
Protein merupakan zat makanan yang di perlukan sebagai bahan pembentukan jaringan dan telur. Sumber utama protein yaitu protein yang terdapat dalam pakan yang di konsumsi, karena pakan yang kandungan proteinnya kurang mengakibatkan laju pertumbuhan dan tingkat produksi menjadi tidak baik.
Kebutuhan protein untuk kehidupan pokok ayam relatif kecil. Kebutuhan protein terutama digunakan untuk pertumbuhan dan produksi. Apabila kebutuhan protein untuk pertumbuhan maksimal telah tercapai, maka kelebihan protein akan di oksidasi menjadi energi karena tidak dapat ditimbang di dalam tubuh.
Kebutuhan protein pada saat periode pertumbuhan tergantung pada laju pertumbuhan. Laju pertumbuhan yang cepat menuntut tersedianya protein dalam pakan yang di konsumsi lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan yang lambat.
Ayam broiler memiliki laju pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan ayam petelur maupun buras. Oleh karenanya, pada saat ayam tumbuh laju pertumbuhannnya juga meningkat sehingga kebutuhan energi dan protein pun meningkat.
3. Pemberian Pakan
Pemberian pakan untuk ayam broiler sebaiknya selalu tersedia atau full feed (adlibitum), mayoritas ransum ayam broiler dibagi atas dua bentuk di sesuaikan dengan masa pemeliharaannya yaitu:
- ransum starter (0-4 minggu)
- ransum finisher (4 minggu - panen)
Ransum yang diberikan pada 2 hari pertama tidak perlu dijatah. Anak ayam dibiarkan makan sepuasnya. Setelah waktu tersebut, pemberian bisa dijatah. Misalnya 20 gr/ekor/hari.
Pemberian pakan harus serentak, karena bila tidak pakan akan di serbu dahulu oleh jantan sementara betina akan menunggu jantan kenyang, hal ini akan menyebabkan berat ayam tidak seragam.
Untuk ayam layer di bagi atas 3 bentuk yaitu:
- ransum starter
- ransum pre-layer
- ransum layer
Ada tiga macam bentuk fisik ransum yaitu tepung komplit (all mash), butiran pecah (crumble), dan pelet.
All mash merupakan bentuk ransum yang umum terlihat. Bahan yang tepilih menjadi ransum di giling halus kemudian di campur menjadi satu. Ransum ini mengandung segala unsur gizi yang dibutuhkan ayam, termasuk vitamin dan mineral tambahan.
4. Bahan Pakan
Kandungan zat-zat makanan dalam bahan pakan sangat beragam. Pada suatu bahan pakan, kandang-kandang kadar makanan tertentu sangat tinggi, tetapi zat makanan lainnya rendah bahkan sama sekali tidak ada. Oleh karena itu, untuk penyusunan pakan sebaiknya mengunakan campuran beberapa macam bahan pakan. Berdasarkan kandungan zat-zat pakan, bahan pakan di kelompokan menjadi 4 golongan, Diantaranya:
1. Sumber energi
2. Sumber protein
3. Sumber mineral
4. Vitamin
1. Bahan pakan sumber energi
Bahan pakan sumber energi mengandung karbohidrat (pati) relatif tinggi dibandungkan zat-zat makanan lainnya. Kandungan protein sekitar 10%. Bahan pakan yang termasuk gologan tersebut diantarnya jagung kuning, ubi kayu, sorgum, dedak padi dan lain-lain.
a. Jagung kuning, penggunaanya 15-70%. Mengadung pro-vitamin A untuk meningkatkan kualitas daging dan telur. Vitamin A memberikan warna kuning pada kulit dan kuning telur.
b. Hasil ikutan pengilingan padi berupa dedak halus, dedak lunte , dan bekatul.
Semua ini merupakan bahan pakan sumber energi karena mengandung karbohidrat bahan pakan yang tersedia melimpah, murah dan mengadung zat makanan tinggi. Tetapi memiliki kelemahan kandungan lemak dan serat kasarnya tinggi sehingga penggunaanya di batasi hanya 30% (maksimal).
2. Bahan pakan sumber protein
Bahan pakan sumber protein harus mengandung protein tinggi, sekitar 45%. Bahan tersebut berupa sumber protein hewani atau nabati.
a. Bahan pakan sumber protein hewani, tepung ikan, tepung bulu ayam, manure.
- Tepung ikan , terbuat dari ikan dan sisa-sisa ikan. Tepung ikan yang beredar umumnya terbuat dari ikan kecil dan sisa yang tidak dimanfaatkan lagi untuk manusia, sehingga kandungan proteinnya rendah. Tepung ikan yang baik mengandung protein sekitar 60%, tetapi lebih banyak berkisar antara 51-53%.
- Tepung bulu ayam, mengandung protein tinggi yaitu 85-90%. Namun kualitasnya rendah karena kandungan asam amino rendah.
b. Sumber protein nabati,bungkil kedelai, bungkil kacang tanah. Meskipun kandungan protein tinggi, tetapi kandungan asam amino esensialnya rendah. Dalam pengunaannya harus diimbangi dengan sumber protein hewani.
- Bungkil kedelai ,kandungan proteinnya 42,7%
- Bungkil kacang tanah, bahan ini merupakan hasil sampingan produksi minyak tanah. Mengandung protein 38,92%.
- Bungkil kelapa
3. Bahan pakan sumber vitamin
Bahan pakan sumber vitamin berupa hijauan. Bahan tersebut juga berperan sebagai sumber mineral. Pemberian dalam bentuk segar setelah dicingcang agar mudah dimakan ayam, atau ada pula yang diberikan dalam bentuk ikatan-ikatan dan di gantung di dalam kandang. Biasanya pemberian hanya dalam jumlah dan saat tertentu saja. Hijauan misalnya kecambah, bayam, kangkung, dan daun singkong. Pemberian hijauan dalam bentuk tepung dalam campuran pakan sekitar 2-5%.
4. Bahan pakan sumber mineral
Bahan pakan sumber mineral meliputi beberapa bahan, seperti tepung tulang, tepung kulit kerang dan grit. Grit berfungsi sebagai sumber mineral dan dapat membantu pencernaan ayam . Oleh karena itu grit biasanya terdiri dari berbagi campuran batu, granit, kulit kerang, batu kapur dan bahan fosfor.