Kandang sebagai tempat tinggal ternak mempunyai fungsi dan tipe berbeda-beda.
1. Fungsi kandang
kandang dalam pemeliharaan ternak unggas secara intensif dibedakan menjadi 2 fungsi, yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder.
a. Fungsi Primer
secara makro, kandang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi ungas agar terlindungi dari pengaruh-pengaruh buruk iklim (hujan,panas, dan angin) serta gangguan lainnya (hewan liar atau hewan buas dan pencurian). Secara mikro, kandang berfungsi menyediakan lingkungan yang nyaman agar ternak terhindar dari cekaman (stress).
b. Fungsi Sekunder
Kandang berfungsi sebagai tempat bekerja bagi peternak untuk mengendalikan kebutuhan ternak sesuai dengan tujuan pemeliharaan (sebagai pembesaran, pedaging, petelur, atau pembibit).
Berdasarkan fungsi tersebut, pembangunan kandang harus memperhatikan tiga faktor penting, yaitu :
1. Faktor biologis ternak.Berkaitan dengan aspek lingkungan dan respon ternak terhadap lingkungan secara fisiologis yang akan dimanifestasi dalam bentuk performa produksi.
2. Faktor teknis/
engineering. Berkaitan dengan aspek teknis bangunan, meliputi kontruksi bangunan, bahan, dan tata letak bangunan.
3. Faktor ekonomis. Berkaitan dengan aspek biaya dan efisiensi pengunaan bangunan.
http://www.wishfulthankingfarm.com/
Selain harus memperhatikan ketiga faktor di atas, pembagunan kandang juga perlu mempertimbangkan modal, skala pemeliharaan, iklim setempat, luas tanah,tujuan pemeliharaan, teknologi yang diterapkan, keterampilan pekerja, dan selera pemilik.
2. Tipe-tipe Kandang
Tipe kandang dapat dibedakan berdasarkan beberapa faktor sebagai berikut.
1. Kontruksi, meliputi
a. Kontruksi atap
b. Kontruksi dinding
c. Kontruksi lantai
2. penempatan ayam dalam kandang
3. Fase pemeliharaan ayam
1. Kontruksi
a. Kontruksi atap
Terdapat beberaoa tipe kandang berdasarkan kontruksi atap, yaitu :
1. Atap bentuk jongkok
2. Atap bentuk A
3. Atap gabungan bentuk A dan jongkok
4. Atap bentuk monitor
5. Atap bentuk semimonitor
dokumen author
Bentuk atap mempengaruhi sirkulasi udara dari luar kandang ke dalam kandan, dan sebaliknya. Oleh karena itu, atap harus disesuaikan dengan penggunaan kandang dan fase pemeliharaan ayam. Contohnya, kandang yang beratap tipe A, ruangan dalam kandang lebih panas dibandingkan dengan ruangan kandang beratap monitor karena mempunyai kecepatan sirkulasi udara lebih tinggi. Kandang beratap tipr A cocok untuk pemeliharaan anak ayam (fase starter) yang butuh keadaan lebih hangar. Untuk ayam daea dewasa, lebih cocok mengunakan kandang tipe dinding terbuka semua sisi, terutama untuk daerah tropis.
b. Konstruksi dinding
berdasarkan konstruksi dinding, terdapat beberapa tipe kandang, yaitu:
1. Tipe dinding terbuka satu sisi
2. Tipe dinding terbuka semua sisi (
opened house)
3. Tipe tebuka setengah dinding ke atas
4. Tipe tertutup semua sisi (
closed house)
Pengunaan tipe kandang perli memperhatikan fase pemeliharaan atam dan lingkungan. Untuk pemeliharaan anak ayam fase starter, kandang yang sesuai yaitu tipe terbuka setengah dinding keatas karena memerlikan tambahan panas. Untuk ayam dara dewasa, leibh cocok mengunakan kandang tipe dinding terbuka semua sisi, terutama untuk saerah tropis.
c. Kontruksi lantai
Ditinjau dari segi aspek kontruksi lantai, kandang dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu lantai :
1. Kandang tipe lantai rapat
Termasuk kedalam tipe ini adalah kandang sistem litter atau deep litter system, yaitu kandang yang mengunakan alat penutup lantai untuk menyerap kotoran agar lantai tidak lembap dan basah serta proses dekomposisi kotoran ayam berlangsing sempurna. Untuk litter, dapat mengunakan bahan organik yang besifat menyerap air. Contohnya, serbuk jagung yang dihaluskan. Bahan tersebut dapat di campur dengan bahan lain, seperti kapur dan super fosfat.
2. Kandang tipe lantai renggang atau berlubang
1.
Cage/ battery system, kandang berupa kotak sangkar yang terbuat dari kawat atau anyaman bambu.
2.
Wire floor system, lantai kandang terbuat dari anyaman kawat, biasanya menggunakan kawat ram.
3.
Slatt floor system, lantai kandang menggunakan bahan berupa bilah-bilah yang disususn memanjang sehingga lantai kandang bercelah-celah. Bahan yang di gunakan berupa bilah kayu, logam, bambu, atau plastik. Lebar celah 2,5 cm dan lebar bilah 2,5 cm dengan ketebalan 2,5 cm. Panjang disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Berdasarkan penempatan ayam dalam kandang
Berdasarkan jumlah ayam yang ditempatkan dalam kandang, sistem perkandangan dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Kandang tunggal atau single
cage/ battery, setiap sangkar berisi 1 ekor.
b. Kandang ganda atau
multiple eges, setiap sangkar berisi 2-10 ekor.
c. Kandang koloni atau
colony cages, setiap sangkar berisi satu kelompok ayam dalam jumlah besar, lebih dari 20 ekor.
3. Berdasarkan fase pemeliharaan
Berdasarkan fase pemeliharaan ayam, kandang dibedakan menjadi 3.
a. Kandang indukan (
brooder), untuk memelihara anak ayam umur 0-3 minggu.
b. Kandang
grower/ pullet, untuk membesarkan anak ayam dan ayam dara umur 4-18 minggu. Biasanya, digunakan kandang lantai litter.
c. Kandang
layer, untuk memelihara ayam periode produksi telur, umur 18-afkir. Biasanya, digunakan kandang sangkar,
cage, atau
battery.
RANGKUMAN
1. KONSTRUKSI
a. Konstruksi atap
- tipe jongkok
- tipe A
- tipe gabungan A dan jongkok
- monitor
- semimonitor
b. Konstruksi dinding
- tipe terbuka 1 sisi
- tipe terbuka semua sisi/
opened house
- tipe terrbuka setengah dinding ke atas
- tipe tertutup semua sisi/
closed house
c. Konstruksi lantai
- lantai rapat/
deep litter system/ postal
- lantai renggang
1.
cage/
batteray system
2.
wire floor system
3.
slatt floor system
- kombinasi
2. Penempatan Ayan Dalam Kandang
1. Kandang tunggal/
single cage/ battery
2. Kandang ganda/
multiple cage
3. Kandang koloni/
colony cage
3. Fase Pemeliharaan
1. Kandang indukan/ brooder
2. Kandang
grower/ pullet
3. Kandang
layer