Halo sahabat unggas, tahukah anda apa itu hewan ternak? Jika belum tahu, mari kita simak artikel berikut ini.
source: http://adams.uwex.edu/
Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1967 Ternak adalah hewan yang dipelihara, yang hidupnya yakni mengenai tempat perkembangbiakannya serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia serta dipelihara khusus sebagai penghasil dan bahan-bahan jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusia.
Dapat disimpulkan bahwa
hewan ternak merupakan suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi manusia yang hidup dan manfaatnya dikelola dan di atur oleh manusia itu sendiri.
Ternak dapat berupa binatang apa pun (termasuk serangga dan vertebrata tingkat rendah seperti ikan dan katak). Namun demikian, dalam percakapan sehari-hari orang biasanya merujuk kepada unggas dan mamalia domestik, seperti ayam, angsa, kalkun, atau itik untuk unggas, serta babi, sapi, kambing, domba, kuda, atau keledai untuk mamalia.
Sebagai tambahan, di beberapa daerah di dunia juga dikenal hewan ternak yang khas seperti unta, llama, bison, burung unta, dan tikus belanda mungkin sengaja dipelihara sebagai ternak. Jenis ternak bervariasi di seluruh dunia dan tergantung pada sejumlah faktor seperti iklim, permintaan konsumen, daerah asal, budaya lokal, dan topografi.
Kelompok hewan selain unggas dan mamalia yang dipelihara manusia juga disebut hewan ternak, khususnya apabila dipelihara di tempat khusus dan tidak dibiarkan berkelana di alam terbuka. Penyebutan "ternak" biasanya dianggap "tepat" apabila hewan yang dipelihara sedikit banyak telah mengalami
domestikasi, tidak sekedar diambil dari alam liar kemudian dipelihara.
Ke dalam kelompok ini termasuk ngengat sutera, berbagai jenis ikan air tawar (seperti ikan mas, gurami, mujair, nila, atau lele), beberapa jenis katak (terutama bullfrog), buaya, dan beberapa jenis ular. Usaha pemeliharaan ikan umumnya disebut sebagai perikanan atau, lebih spesifik, budidaya ikan.
(dikutip dari
id.wikipedia.com)
Hewan peliharaan murni seperti sapi dan kuda yang sangat berbeda daripada rekan-rekan liar mereka. Dalam beberapa kasus, nenek moyang liar ternak peliharaan benar-benar punah, karena manusia telah selektif dibesarkan versi dijinakkan begitu lama. Ternak peliharaan mungkin akan mengalami kesulitan hidup di alam liar, karena telah dibesarkan untuk menjadi lebih kecil dan lebih jinak daripada binatang buas. Hewan semi-liar yang digunakan sebagai ternak, seperti kelinci, memiliki populasi liar yang berkembang di samping yang domestik.